Saturday, March 31, 2018

Fungsi Firewall dalam jaringan

A. Pengertian

Firewall dalam jaringan adalah suatu tembok yang menahan serangan dari luar,  fungsi dari firewall adalah untuk meneruskan atau mengizinkan data yang valid untuk masuk ke dalam jaringan dan menahan data yang berbahaya agar tidak masuk ke dalam jaringan kita.

B. Latar Belakang

Keamanan jaringan sangat perlu agar jaringan yang kita bangun tidak bisa dimasuki oleh data berbahaya yang bersifat merusak data penting dalam jaringan.

C. Maksud dan Tujuan


Mengamankan jaringan dengan menggunakan firewall.

D. Pembahasan






Fungsi Firewall

Firewall memiliki fungsi untuk memfilter packet data yang dikirimkan ke jaringan kita, Jika data yang kirimkan atau yang hendak masuk kedalam jaringan itu valid maka data diperbolehkan masuk tetapi jika data yang dikirimkan tidak valid maka firewall akan mencegah data masuk sehingga jika menggunakan firewall keamanan jaringan akan terjamin.

Cara Kerja Firewall

firewall bekerja menyaring lalu lintas komputer dengan menggunakan alamat IP, nomor port, serta protokol. Seiring dengan perkembangannya, kini firewall mampu menyaring data yang masuk dengan mengidentifikasi terlebih dahulu pesan konten yang dibawanya. Untuk mengatur lalu-lintas perpindahan data komputer dan internet, firewall dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari beberapa metode berikut :

1.  Packet Filtering

Cara kerja dari packet filtering adalah dengan memonitor keluar masuknya data, mengizinkan data diperbolehkan lewat atau tidak berdasarkan Internet Protocol (IP), Protocol , dan Portnya. Packet filtering disebut juga dengan firewall statis. Selama terjadinya komunikasi dengan jaringan internet, packet yang datang disaring dan dicocokkan dengan aturan yang sebelumnya telah dibuat dalam membangun firewall. Jika data tersebut cocok, maka data dapat diterima dan sebaliknya jika tidak cocok dengan aturan, maka data tersebut ditolak.

2. Inspeksi Stateful

Metode ini berkebalikan dengan metode Packet Filtering, Inspeksi Stateful biasa dikenal dengan filter dinamis. Inspeksi stateful secara besar-besaran telah menggantikan packet filtering. Pada firewall statis, hanya header dari packet dicek, artinya seorang hacker dapat mengambil informasi melalui firewall dengan sederhana, yaitu mengindikasikan “reply” melalui header. Sementara dengan firewall dinamis, sebuah packet dianalisis hingga ke dalam lapisan-lapisannya, dengan merekam alamat IP dan juga nomor portnya, sehingga keamanannya lebih ketat dibandingkan packet filtering.

E. Kesimpulan

Jadi firewall digunakan untuk memfilter atau menyaring data dari jaringan internet agar tidak dimasuki oleh orang yang tidak bertanggung jawab.