Saturday, February 3, 2018

PHP part 6 : Penulisan Struktur Logika Switch




A.PENDAHULUAN

  Hallo Teman..!! Apa kabar?? Bertemulagi dengan blog saya kali ini saya akan berbagi tentang kegiatan prakerin di blc telkom klaten. 
 

B.PENGERTIAN

logika switch adalah sebuah stuktur percabangan yang akan memeriksa suatu variabel, lalu menjalankan perintah-perintah yang sesuai dengan kondisi yang mungkin terjadi untuk variabel tersebut. Struktur switch ini mirip dengan struktur IF yang ditulis berulang.



C.LATAR BELAKANG
 

Karena penggunaan bahasa pemrograman php pada zaman sekarang sangat di butuhkan untuk membuat sebuat web yg dinamis


D.MAKSUD DAN TUJUAN
 

Memahami penggunaan logikaSwitch


E.ALAT DAN BAHAN

  laptop/pc

  koneksi internet

F.WAKTU YANG DIPERLUKAN 

-

G.PEMBAHASAN



Aturan Penulisan Struktur Switch dalam PHP 
 Seperti yang terlihat dalam contoh sebelumnya, struktur switch terdiri dari beberapa bagian, berikut format dasar penulisan switch dalam PHP:

switch ($var)
{
case value1:
statement1;
break;
case value2:
statement2;
break;
}

Setelah kata kunci switch, kita harus mencantumkan variabel yang akan diperiksa nilainya didalam tanda kurung, lalu memulai block switch dengan kurung kurawal.

Tiap kondisi yang mungkin terjadi dicantumkan setelah kata kunci case, lalu diikuti dengan nilai yang akan dibandingkan dengan nilai variabel switch. Jika kondisi sesuai, maka baris program statement akan dijalankan. Kata kunci break digunakan untuk keluar dari switch, sehingga PHP tidak perlu memeriksa case berikutnya.

Alur program untuk switch akan dieksekusi dari baris pertama sampai terakhir. Kata kunci break memegang peranan penting untuk menghentikan switch.
Perhatikan contoh kode PHP berikut:

 <?php
$a=1;
switch ($a)
{
case 0:
    echo "Angka Nol ";
case 1 :
    echo "Angka Satu ";
case 2 :
    echo "Angka Dua ";
case 3 :
    echo "Angka Tiga ";
}
?>

Program diatas akan memeriksa nilai dari $a, dan memberikan output tergantung kepada nilai $a tersebut. Jika sekilas dilihat, maka keluaran program adalah: “Angka Satu” sesuai dengan nilai variabel $a. Akan tetapi, jika anda menjalankan program diatas, PHP akan memberikan output berupa:

Angka Satu Angka Dua Angka Tiga

Apa yang terjadi? Hal ini terkait dengan bagaimana PHP menjalankan proses switch.

Ketika program dijalankan, PHP pertama kali akan memeriksa case 0, yaitu apakah $a sama dengan 0, jika tidak, PHP akan lanjut ke case 1, dan memeriksa apakah $a sama dengan 1. Jika iya, maka PHP akan menjalankan echo “Angka Satu”, beserta seluruh perintah program pada case-case dibawahnya. Hal ini mungkin terkesan aneh, namun adakalanya proses seperti inilah yang dibutuhkan.

Namun, untuk kasus diatas, kita ingin mengistruksikan kepada PHP bahwa setelah case ditemukan, maka switch harus berhenti.

Untuk instruksi ini, kita harus menggunakan kata kunci break. Instruksi break memberitahu PHP untuk segera keluar dari switch, dan tidak menjalankan case lainnya.

Berikut adalah kode program switch kita setelah ditambahnya keyword break:

<?php
$a=1;
switch ($a)
{
case 0:
    echo "Angka Nol ";
    break;
case 1 :
    echo "Angka Satu ";
    break;
case 2 :
    echo "Angka Dua ";
    break;
case 3 :
    echo "Angka Tiga ";
    break;
}
?>
Selain kata kunci break, PHP menyediakan kata kunci default untuk alur switch. Kata kunci ini berfungsi seperti ELSE di dalam struktur IF, yakni kondisi dimana seluruh case untuk switch tidak ada yang cocok. Kata kunci default ini diletakkan di akhir dari switch.

Untuk contoh kita diatas, saya akan menambahkan bagian default sebagai perintah yang akan dijalankan jika nilai dari variabel $a duluar dari angka 0-5. Berikut kode PHP nya:

<?php
$a=9;
switch ($a)
{
case 0:
    echo "Angka Nol ";
    break;
case 1 :
    echo "Angka Satu ";
    break;
case 2 :
    echo "Angka Dua ";
    break;
case 3 :
    echo "Angka Tiga ";
    break;
default :
    echo "Angka diluar jangkauan";
    break;
}
?>
PHP membolehkan kita menjalankan satu statement saja untuk case yang berlainan, seperti contoh kode PHP berikut ini:

 <?php
$a=3;
switch ($a)
{
case 0 :
case 1 :
case 2 :
case 3 :
    echo "Angka berada di dalam range 0-3";
    break;
case 4 :
case 5 :
case 6 :
case 7 :
    echo "Angka berada di dalam range 4-7";
    break;
default :
    echo "Angka diluar jangkauan";
    break;
}
?>

Didalam kode diatas, saya menyatukan beberapa case ke dalam 1 statement.
Penulisan case untuk struktur switch menyesuaikan dengan jenis tipe data yang akan diuji. Sampai dengan bagian ini, saya hanya menggunakan contoh case untuk variabel dengan tipe angka, namun jika anda menggunakan switch untuk tipe data string, maka kita harus menggunakan tanda kutip untuk case.
Berikut contoh kode switch PHP untuk tipe data string:

<?php
$a=dua;
switch ($a)
{
case "nol":
    echo "Angka 0 ";
    break;
case "satu" :
    echo "Angka 1 ";
    break;
case "dua" :
    echo "Angka 2 ";
    break;
case "tiga" :
    echo "Angka 3 ";
    break;
default :
    echo "Angka diluar jangkauan";
    break;
}
?>

Perbedaan Antara struktur IF dengan Switch

Walaupun memiliki tujuan yang hampir sama, namun struktur IF dan switch memiliki perbedaan yang mendasar.

Didalam struktur switch, kondisi logika hanya akan diperiksa satu kali saja, yaitu pada awal perintah switch, dan hasilnya di bandingkan dengan setiap case. Akan tetapi di dalam struktur if, setiap kondisi akan selalu diperiksa. Sehingga jika anda memiliki struktur percabangan yang banyak, struktur switch akan lebih cepat dieksekusi.

Namun disisi lain, switch memiliki keterbatasan dalam jenis operasi perbandingan yang dapat dilakukan. Operasi perbandingan di dalam switch terbatas untuk hal-hal sederhana seperti memeriksa nilai dari sebuah variabel.


H.HASIL YANG DIDAPAT


Memahami cara penggunaan dan penulisan Logika Switch


I.PENUTUP


sekian yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat..!!


J.REFERENSI